Posts

Pagi yang Berbeda di Tanah Rencong: Kisah Kecemasan dan Ketegangan Pasca Gempa Bumi

Image
  Pagi yang Berbeda di Tanah Rencong: Kisah Kecemasan dan Ketegangan Pasca Gempa Bumi   Pagi itu, di Tanah Rencong, suasana terasa begitu berbeda. Seakan-akan gelisah yang tak terdefinisi merayapi ketenangan yang biasanya terasa. Tiba-tiba, getaran kuat membuyarkan tidur lelapku, dan bumi di bawah kaki bergoyang-goyang, mengingatkanku pada kekuatan alam yang kadang-kadang begitu tak terduga. Suara debur ombak masih terdengar jelas, menambah intensitas ketegangan yang menggetarkan telingaku. Dalam kebingungan, aku berusaha meraih kesadaranku yang tersisa, mencoba memahami apa yang sedang terjadi di sekelilingku, seperti puzzle yang harus segera dirangkai. Aku: "Umah, Isah, cepat bangun! Kita harus keluar sekarang!" Umah: "Apa yang terjadi?" Isah: "Gempa bumi, kita harus segera pergi!" Aku dan kedua sahabatku, Umah dan Isah, berusaha mengumpulkan kesadaran. Saat kesadaran kami kembali sepenuhnya, kami menyadari bahwa sedang terjadi gempa bumi. Tanpa ragu, ak

Sejarah Perkembangan Kurikulum di Indonesia: Dari Masa ke Masa

Image
  Sejarah Perkembangan Kurikulum di Indonesia: Dari Masa ke Masa Ilustrasi gambar dibuat menggunakan copilot.microsoft Kurikulum pendidikan memiliki peran yang sangat vital dalam menentukan arah pendidikan suatu bangsa. Di Indonesia, perkembangan kurikulum mencerminkan evolusi sistem pendidikan dari masa ke masa, seiring dengan perubahan sosial, politik, dan ekonomi yang terjadi di negeri ini. Mari kita telusuri perjalanan sejarah perkembangan kurikulum di Indonesia dari masa ke masa. 1. Masa Kolonial Belanda (Abad ke-19 hingga Awal Abad ke-20) Pada masa kolonial Belanda, kurikulum pendidikan di Indonesia dirancang untuk memenuhi kebutuhan penjajah. Pendidikan pada masa itu lebih mengedepankan tujuan untuk menciptakan tenaga kerja yang terampil untuk mendukung kepentingan pemerintah kolonial. Kurikulum lebih terfokus pada pendidikan teknis, seperti pertanian, perdagangan, dan perkebunan. Bahasa Belanda menjadi bahasa pengantar dalam pendidikan tinggi, sementara pendidikan untuk rakyat

Pembelajaran Berdiferensiasi

Image
  Pembelajaran Berdiferensiasi: Membangun Kesetaraan dan Pencapaian Optimal di Ruang Kelas Pembelajaran berdiferensiasi adalah pendekatan yang menempatkan siswa sebagai pusat pembelajaran, dengan memperhatikan kebutuhan, minat, dan gaya belajar individu mereka. Konsep ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan pembelajaran yang inklusif, di mana setiap siswa dapat merasa dihargai dan didukung untuk mencapai potensi maksimal mereka. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi konsep pembelajaran berdiferensiasi, manfaatnya, serta strategi untuk mengimplementasikannya di ruang kelas. Ilustrasi gambar dibuat menggunakan copilot.microsoft Konsep Pembelajaran Berdiferensiasi Pembelajaran berdiferensiasi bertolak dari pemahaman bahwa setiap siswa adalah unik, dengan kebutuhan belajar yang berbeda-beda. Guru yang menerapkan pendekatan ini mengakui dan menghargai keragaman ini, serta berusaha untuk menciptakan pengalaman belajar yang memungkinkan setiap siswa untuk berhasil. Pendekatan ini mencak

Artikel Diseminasi Modul 1.4 Budaya Positif

  PENERAPAN BUDAYA POSITIF DI SMA NEGERI 1 SALEM KABUPATEN BREBES     Nama                           : Winaningsih, S.Pd CGP Angkatan             : 9 Kabupaten                   : Brebes Sekolah Asal                : SMA Negeri 1 Salem     Latar Belakang Tujuan pendidikan KI Hajar Dewantara yaitu menuntun anak dengan segala kodrat yang ada pada anak-anak agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun anggota masyarakat. Anak diberikan kesempatan untuk mengembangkan minat, bakat serta potensi sebagai individu yang unik, jadi tugas guru adalah memberikan tuntunan kepada anak sehingga dapat mewujudkan tujuan pendidikan nasional yakni menciptakan murid yang merdeka. Budaya positif disekolah sangatlah penting untuk dikembangkan, karena sekolah merupakan bagian tripusat pendidikan, tempat tumbuh dan berkembangnya karakter anak. salah satu langkah membentuk lingkungan kelas agar terciptanya budaya positif yaitu

MODUL MATEMATIKA FASE A

MODUL MATEMATIKA FASE A Pada kurikulum 2013 kita mengenal istilah Kompetensi Inti (KI), Kompetensi Dasar (KD), Silabus, dan Rancangan Proses Pembelajaran (RPP). Dalam kurikulum merdeka kita juga mengenal istilah-istilah seperti Capaian Pembelajaran (CP), Alur Tujuan Pembelajaran (ATP), dan Modul. Capaian pembelajaran sudah ditentukan sementara alur tujuan pembelajaran (ATP) dan modul perlu kita kembangkan sendiri. Pada kesempatan kali ini penulis akan memberikan beberapa contoh modul mata pelajaran matematika kelas 1 fase A.  Modul 1 :                   Buku Siswa Modul 2 :                    Buku Siswa Modul 3 :                    Buku Siswa Modul 4 :                    Buku Siswa Modul 5 :                    Buku Siswa Modul 6 :                    Buku Siswa Modul 7 :                    Buku Siswa Modul 8 :                   Buku Siswa Modul 9 :                   Buku Siswa Modul 10 :                      Buku Siswa Modul 11 :                      Buku Siswa Modul 12 :               

MODUL BAHASA INGGRIS FASE A

  MODUL BAHASA INGGRIS FASE A Pada kurikulum 2013 kita mengenal istilah Kompetensi Inti (KI), Kompetensi Dasar (KD), Silabus, dan Rancangan Proses Pembelajaran (RPP). Dalam kurikulum merdeka kita juga mengenal istilah-istilah seperti Capaian Pembelajaran (CP), Alur Tujuan Pembelajaran (ATP), dan Modul. Capaian pembelajaran sudah ditentukan sementara alur tujuan pembelajaran (ATP) dan modul perlu kita kembangkan sendiri. Pada kesempatan kali ini penulis akan memberikan beberapa contoh modul mata pelajaran bahasa inggris kelas 1 fase A.  Modul 1 : Buku Guru                 Buku Siswa Modul 2 : Buku Guru                   Buku Siswa Modul 3 : Buku Guru                   Buku Siswa Modul 4 : Buku Guru                   Buku Siswa Modul 5 : Buku Guru                   Buku Siswa Modul 6 : Buku Guru                   Buku Siswa Modul 7 : Buku Guru                   Buku Siswa Modul 8 : Buku Guru                 Buku Siswa Modul 9 : Buku Guru                 Buku Siswa Modul 10 : Buku Guru   

Modul Mata Pelajaran Matematika FASE E

 MODUL MATA PELAJARAN MATEMATIKA Pada kurikulum 2013 kita mengenal istilah Kompetensi Inti (KI), Kompetensi Dasar (KD), Silabus, dan Rancangan Proses Pembelajaran (RPP). Dalam kurikulum merdeka kita juga mengenal istilah-istilah seperti Capaian Pembelajaran (CP), Alur Tujuan Pembelajaran (ATP), dan Modul. Capaian pembelajaran sudah ditentukan sementara alur tujuan pembelajaran (ATP) dan modul perlu kita kembangkan sendiri. Pada kesempatan kali ini penulis akan memberikan beberapa contoh modul mata pelajaran matematika kelas X fase E.  Modul 1 : Eksponen Modul 2 : Barisan dan Deret Modul 3 : Sistem Persamaan Linear dan Sistem pertidaksamaan Linear Modul 4 : Persamaan dan Fungsi Kuadrat Modul 5 : Trigonometri Modul 6 : Statistika Modul 7 : Peluang

1